Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Biografi Imam madzab Syafi’i yg dominan di indonesia – Masa Kecil, Masa Belajar, dan Karya Imam Syafi’i

Abu Abdullah Muhammad bin Idris asy-Syafi’i al-Muththalibi al-Qurasyi   menjadi salah satu ulama besar dalam sejarah umat Islam. Beliau lebih dikenal dengan nama  Imam Syafi’i  dan merupakan pendiri mazhab Syafi’i yang menjadi mazhab dominan di Indonesia. Pengetahuan keilmuan seorang Imam Syafi’i pun tidak perlu diragukan. Beliau mendapatkan ilmunya dari para guru yang berpengetahuan luas. Apalagi, nasab beliau juga bertemu dengan Rasulullah SAW, sama-sama merupakan keturunan Abdi Manaf. Bedanya,   Nabi Muhammad SAW   merupakan cucu dari Abdul Muthalib yang merupakan anak dari Hasyim. Sementara itu, garis nasab Imam Syafi’i berasal dari Al-Muthalib yang merupakan saudara dari Hasyim. Berikut adalah biografi Imam Syafi’i bagi Anda yang ingin mendalami kisah beliau. Kelahiran dan Masa Kecil Imam Syafi’i Beliau lahir dari pasangan Idris bin Abbas dan Fatimah al-Azdiyyah di Kota Gaza, Palestina pada tahun 767 Masehi atau 150 Hijriah. Namun, sebagian kecil ahli sejarah mengungkap

NASYID tangisan aceh 2004,

Gambar

hukum memberikan sanjungan.

Al-‘Allamah Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin tlah mnjlaskan scara rinci dlm syarh kitab Riyadhus Shalihin silahkan dibukaa bro 👉(hal. 564-565) . berkaitan dgn hukum mberikan pujian kpd saudara smuslim di hadapannya. Beliau berpendapat, ada beberapa rincian dalam hal ini bro 👇 Kondisi pertama 👆🏻 Jika pujian tersebut di dlmny trdpt kebaikan dan dorongan motivasi utk memiliki sifat-sifat yg terpuji dan akhlak yg mulia, maka pujian tersebut boleh, karena bertujuan untuk memotivasi saudaranya. Jika engkau melihat seseorang yang dermawan dan pemberani, dan ia mencurahkan dirinya dan berbuat baik kepada orang lain, maka engkau menyebut dirinya dengan apa yang ada pada dirinya dengan tujuan memotivasi dan mendorongnya agar ia senantiasa berada di dalam kebaikan. Ini adalah suatu hal yang baik, dan termasuk dalam firman Allah (yang artinya), “Tolong-menolonglah kalian dalam kebaikan” (QS. Al Maidah: 2) . Kondisi kedua ✌ 🏻️ Jika memujinya untuk menjelasakan kepada orang lain